Bonjour
Masdames….
Comment ça va?
J’espere vouz avec bien
(˘⌣˘)ε˘ )
Itu tadi sekilas greeting bahasa Prancis…yahh, semoga
paham greeting diatas! \(◦ˆ⌣ˆ◦)/
By
the way, kalo ngomongin Bahasa Prancis kagag ada matinyaa,
yaahh!
Apalagi kalian yang
bercita-cita ingin melanjutkan sekolah/kuliah di Prancis, tinggal dan bekerja
disana, atau ga’ pengen jalan-jalan ke kota yang paling Romantis, di PARIS…
Jadi, Bagi kalian yang pengen
melanjutkan kuliah di Prancis, harus melalui test DELF/DALF duluu yakk… DELF = diplôme d’études en langue française,
merupakan tes kemampuan bahasa Prancis, yang terdiri dari 6 tingkatan,
yaitu A1, A2, B1, B2, C1, dan C2, dan terdiri dari 4 bagian soal : Comprehension Orale (listening), Comprehension Ecrits (reading), Production Ecrits (writing), dan Production Orale (speaking).
Diplôme
d'études en langue française-DELF (Sertifikat Bahasa Prancis Tingkat Dasar) dan Diplôme approfondi de langue française-DALF (Sertifikat Bahasa
Prancis Tingkat Mahir) adalah sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendidikan Nasional dan Pendidikan Tinggi Prancis, berlaku seumur hidup dan diakui di
seluruh dunia, baik dalam dunia kerja maupun pendidikan. DELF dan DALF mengacu
pada Kerangka Acuan Bersama Eropa (CECRL).
Institut Français d’Indonesie menyelenggarakan ujian DELF/DALF setiap tahun,
yaitu pada bulan Maret, Juni,
dan November.
Test DELF ini sangat berbeda dengan TOEFL yang sering kita
lakukan, dimana kita bisa tes TOEFL kapan pun kita mau hingga mencapai nilai
yang maksimal. Berbeda untuk DELF setiap tingkatannya, test ini hanya bisa
dilakukan sekali dan berlaku seumur hidup jika kita dinyatakan lulus DELF.
Singkat cerita, Salah satu syarat bisa diterima di Universitas/Ecole terbaik
dan terpopuler di Prancis adalah sekurang-kurangnya memiliki sertifikat DELF
B2. Artinya kalian sudah lulus DELF B2 dengan skor > 50.00. Jika kita lulus
DELF dengan nilai 51 (sangat pas-pasan), maka kita tidak bisa mengikuti tes
tersebut pada tingkat yang sama, sehingga nilai tersebut lah yang bisa kita
gunakan. Kemudian biasanya sertifikat terakhirlah yang paling menentukan,
dengan kata lain, ketika kalian sudah lulus Delf B2, maka sertifikat Delf B1
sudah tidak digunakan atau sudah tidak berlaku lagi.
Ini adalah salah satu biaya pendaftaran
DELF/DALF Maret 2014
Kelas Ujian Ruang I
Deg-deg
an menunggu pemanggilan para peserta untuk masuk ke Ruang Ujian pada Production Orale (speaking).
Sekian lama
menunggu 10 menit, Ini bagian yang paling bikin jantung berdebar. Akhirnya aku
yang dipanggil duluan untuk speaking, Oh Mon Dieu!! rasanya Shock + Deg-deg an
udah satu paket pokoknya -________-. Di depan Ruang Ujian, masuk ke ruangan
persiapan, kemudian lanjut ke ruang juri, duduk sendiri di depan 2 juri. Dalam benakku
berbicara, “Oh Mon Dieu, gua speaking
nya sama native speaker!!”. Pertama kali, gua ngomong sama native speaker
Prancis & itupun ga jelas juga…dia ngomong kayak jet.
Berbicara di depan
juri, di debat oleh juri, tentu bikin deg-deg an. Ketika tes berlansung, faktor
keuntungan, juga ada di bagian ini. Kenapa tidak, ketika tes berlansung, kita
akan disuguhi banyak tema dan harus memilih salah satu tema tersebut. Jika
beruntung, maka kita mendapatkan tema yang mudah, tema yang sudah biasa kita
dengar dan kita baca, tema yang sudah kita kuasai. Jika tidak beruntung, maka
tema yang kita dapat adalah tema yang tidak kita mengerti dan bahkan belum
pernah mendengar sebelumnya, ditambah lagi vocabulary yang agak sulit,
nerveous, speaking kita pun hancur berantakan. Untungnya, gua lumayan lancar
(understand what he says).
Selesai test Production Orale (speaking), gua
langsung menuju perpustakaan IFI dan disitu juga
gua melihat Bule Prancis lagi bingung 
Setelah
1 bulan menunggu pengumuman ujian, Alhamdulillah,
akhirnya LULUS ujian DELF A1.
Voila,
sertifikat kelulusan ujian DELF A1.
Sebenarnya, beberapa dorongan dari teman” gua, hatiku juga
menyemangati untuk tetap ikut ujian tersebut. Gua pengen menunjukkan ke teman”
gua bahwa aku bisa berhasil untuk melewati ujian ini. Memang, waktu itu gua
nekat untuk ikut ujian tersebut bahwa sampai mana kemampuan bahasa Prancis gua
walaupun sebelumnya cuma belajar Bahasa Prancis di semester 3 saja.
Dengan memiliki sertifikat DELF A1 ini, gua udah bangga
karena belajar Bahasa Prancis itu butuh niat, berusaha, dan yakin pasti akan bisa.
Meskipun cara bacanya dalam Bahasa Prancis itu sangat tidak konsisten atau
sedikit Lebay, gua tetap belajar Bahasa tersebut karena sangat menyenangkan dan
mudah.
Dari sinilah, gua dapat memahami dan menghargai suatu ilmu
bahasa yang asing bagi gua. Memang betul, kalau kita udah niat, berusaha,
keyakinan, dan kesabaran, pastinya kita akan berhasil.
Bagaimana dengan kalian? Apakah DELF itu mudah? sangat
mudah hanya untuk orang yang berusaha dan orang yang bertekad. 
Bon Courage 






kak.. delf A1 manfaatnya apa? Apa yang dapat dilakukan dengan ijazah DELF A1? Merci Beaucoup
ReplyDelete