Siang
itu pukul 13.20 WIB. Dari kejauhan nampak gerobak berwarna coklat bergerak di
jalan sekitar Fakultas Bahasa dan Sastra Unipdu. Seorang laki-laki bertubuh
agak gemuk dengan hanya memakai celana jeans panjang dan kaos model polo
melenggang dari arah barat. Tak lama kemudian dia merapatkan gerobak berisi
dagangan es dan pentol ciloknya di depan Fakultas Bahasa dan Sastra Unipdu.
Dengan cekatan Pak Yusuf, begitu dia akrab disapa, mulai menata dagangan yang
telah ia dan istrinya persiapkan dari rumah.
Mulanya
Pak Yusuf, yang asli kelahiran Wonosari, Peterongan Jombang, berjualan es
kacang hijau pada tahun 1996. Beberapa tahun kemudian, dia menambah barang
dagangannya dengan pentol cilok dengan menggunakan gerobak sepeda. Pada saat
itu, modal awal dia hanya Rp 350.000,-. Menjelang shubuh, istri Pak Yusuf sudah
mulai mengolah bahan-bahan pentol dan es. Sementara pak Yusuf mengurusi
anak-anak mereka sebelum berangkat ke sekolah. Setelah selesai membuat pentol
dan es, sang istri langsung berangkat kerja di salah satu perusahaan sepatu di
Jombang. Kemudian pak Yusuf mengantarkan ketiga anak-anaknya ke sekolah.
Pak
Yusuf mulai menajajakan es dan pentol cilok pukul 08.00 WIB di sekitar SMA
Darul ‘Ulum 1 Unggulan BPPT. Di siang harinya, dia berjualan keliling di sekitar
Islamic Center Unipdu, kemudian dilanjut berjualan keliling melewati Kampus
Utama Plaza Unipdu dan Fakultas Bahasa dan Sastra.
Selama
berjualan di banyak tempat, hanya ketika di Islamic Center Unipdu inilah ia
merasakan es dan pentol buatannya laris diburu pelanggan. Mulai dari
siswa-siswi SMP/MTs/SMA, mahasiswa sampai dengan pengunjung Islamic Center.
Perjuangan
Pak Yusuf untuk bertahan hidup adalah sesuatu yang layak untuk ditiru. Dalam
berjualan dia berusaha untuk jujur dan sedapat mungkin dapat membantu orang
lain yang sedang mendapat kesusahan. Menurutnya yang terpenting bukan
semata-mata dirinya, tetapi anak-anaknya. Bagaimana ia dan keluarganya harus
dapat tetap bertahan hidup berapapun hasil berjualan yang ia peroleh. Dari
berjualan dia memperoleh penghasilan antara Rp 30.000 sampai dengan Rp 40.000
setiap hari, tergantung pada pelanggan dan kondisi cuaca. Apabila kondisi cuaca
tidak mendukung (hujan), maka jarang ada yang beli jualannya. ( Red :
Efi )

No comments:
Post a Comment